Adakalanya kita harus berjalan
lebih perlahan dari biasanya. Adakalanya kita benar-benar harus mampu menahan
diri. Namun, tak jarang kita juga harus kerahkan energy perlawanan. Demikianlah,
jikapun ada dalam salah dua atau tiga kondisi tersebut. Maka, memilih satu dan
meninggalkan yang lain adalah proses kearifan dalam perjalanan. Bukan semata
karena posisi aman yang ingin dijalani.
Jika karena sepenggal materi kau
menjadi hina, maka tak benar kau telah padu pada Al-Qur’annya. Jika dengan seuntai
gombal kau melewati garis maka tak benar kau sebagai Da’i. jika dengan sekuyu gossip
kau menjadi linglung maka benar kau bukanlah seorang JundiNya. Ada kaum ‘Ad
yang telah lebih dulu membuat bangunan-bangunan tinggi. Mereka, kaum Tsamud
telah lebih dulu memotong batu-batu besar. Ia fir’aun telah lebih dulu mampu
membangun pengaruhnya yang begitu dahsyat. Mereka kaum Saba’ telah lebih dulu
mampu membuat bendungan besar.
Maka, adakah kau pahami
perjalanan ini bukan semata untuk memenuhi hal itu?
Betapa bersyukur ada di sini. Kisah
para sahabat yang mampu khatam Al-Qur’an dalam 3 hari dapat ku temui di zaman modern
ini. Seorang wanita yang mampu mengkhatamkan Al-Qur’an seminggu sekali itu ada
di dekatku.
Komentar
Posting Komentar