Inspirasi Liburan. Tangse Menarik

Salam Muda Indonesia
Salam Karya...



Sepertinya libur panjang akan segera datang. Mahasiswa yang "Kampungan" seperti saya ini ya biasanya balik ke kampung. Kalau uda di Kampung ini dia ni, banyak mahasiswa super kreatif, aktivis super sibuk jadi kurang kreatif dan kurang aktif. hihi...

Saya akan sharing sedikit-sedikit mengenai rencana liburan apakah yang bisa kita lakukan. Karena ini gak mutlak bener jadi I will tray to make it simple. Tapi, mungkin ada pertanyaan mengapa Tangse?. sebenarnya gak ada yang mutlak harus Tangse. Namun, pengalaman saya dengan beberapa teman lalu dalam perjalanan liar ke Tangsemungkin bisa dijadikan pelajaran bersama. hihi


Mungkin, mulailah dengan mengikat kepala kita dengan ikatan pendekar (hihi... gak harus begitu kali yak)

Satu, kita ini mahasiswa. Maka perlu difahami bahwa kita seharusnya mampu membawa angin segar untuk perubahan-perubahan baik. Misal, yang kuliah di Teknik sipil bisa merubah jembatan yang hampir ambruk dan lain-lain. hihi... tapi secara substansi kita adalah anak ingusan yang punya sedikit ilmu yang bisa dibagikan kepada masyarakat karena mereka mengakui hal tersebut dan kalau kita salah ya mereka juga memahami kita sedang belajar.

Kedua, Coba lihat lingkungan kita dan berfikirlah "agak ilmiah", yang belum mulai skrepsi uda mulai bisa nyari judul. Misal yang kuliah di Keguruan ngelihat yang anak-anak yang masih pada males sekolah karena faktor x, y dan z kan bisa dijadikan riset sederhana (dan yakinlah medan kita yang sesungguhnya ini dia ni yang sedang kita risert dengan hati kita)

Ketiga, Sebagai makhluk yang berbudaya dan bertetangga serta berada dalam komunitas sosial. kita bisa mencatat semua perubahan yang terjadi di dalam masyarakat lingkungan kita. misal cara berbicara. jenis tumbuhan yang sedang berkembang, jenis tontonan yang disukai dan lain sebagainya.

Keempat, Belajar berenterpreneure, kan mau Ramadhan siapa tau bisa jualan waktu Ramadhan. hihi

dan mungkin masih banyak ide-ide seru lainnya. misalnya, ngelipingin koran tentang rubrik tertentu. misal mengenai kebencanaan. Dan yakinlah semua yang kita lakukan di atas akan bermanfaat suatu saat nanti. apa manfaatnya? hihi... saya juga belum tau. 

Nah ini kisah saya waktu di Tangse.
berbilang beberapa minggu yang lalu. saya dan dua orang teman saya pergi meninggalkan kota Banda Aceh menaiki Mobil L300 menuju Tangse. setelah menginap semalam di Sigli, kami bergerak menuju Tangse kurang lebih pukul 08.00.

Perjalanan Pergi

Sesampainya di Tangse, kami yang tak bermodalkan pengetahuan apapun tentang Tangse kebuali bahan-bahan bacaan yang lepas di internet dan surat kabar yang kami jadikan panduan.setelah bertanya ke sana-kemari. kami, sampai pada salah satu rumah keucik. banyak hal yang kami tanyakan namun persefsi yang kita lihat dengan yang masyarakat lihat sungguh berbeda.
Perjalanan Pulang

kami : "Pak, kira-kira bisa banjir rutin begini ada hubungannya dengan penebangan liar gak?"

Pak Keuchik : "Bencana itu datangnya dari Allah. Kalau penebangan itu kan udah dari dulu harusnya banjirnya dari dulu."

Terserah anda ingin berargumen bagaimana mengenai percakapan itu. Namun, inilah fakta yang terjadi di masyarakat. dan akan menarik jika diangkat menjadi sebuah penelitian bukan? :D





Biar agak lebih keren ni pakai puisi.



"... Kita harus berhenti membeli rumus-rumus asing.
Diktat-diktat hanya boleh memberi metode,
Tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan.
Kita mesti keluar ke jalan raya,
Keluar ke desa-desa,
Mencatat sendiri semua gejala,
Dan menghayati persoalan yang nyata.
Inilah sajakku
Pamplet masa darurat.
Apakah artinya kesenian (arsitektur)
Bila terpisah dari derita lingkungan.
Apakah artinya berpikir,
Bila terpisah dari masalah kehidupan."
(Bagian akhir dari Sajak Sebatang Lisong,
WS Rendra, 19 Agustus 1977, ITB Bandung 
Potrer Pembangunan dalam Puisi)

Komentar