Yu Sing. Inspirasi Setelah Kebutuhan Pokok

Siang ini (11/7/12) kembali berdiskusi panjang dengan salah seorang dosen favorite saya di kampus. Pembahasan menarik, mulai dari masalah arsitektur, Islam, Ilmu Pengetahuan hingga pada joke-joke seru. seperti; "Kalau kira-kira kita gak dijajah Belanda gimana ya pak?". Banyak sekali yang diceritakan jadi gak kerekam semua. Jempol untuk Pak dosen yang bisa diskusi kaya pustaka berjalanan. Timur-Barat. Utara-Selatan pokoknya hajar maneng. ada benang merahnya semua.

Diantaranya buah dari diskusi saya hari ini dengan dosen saya adalah "BELAJAR"

Maka malam ini saya belajar mengenai bagaimana cara Yu Sing si pengkreasi buku Arsitektur Rrumah Murah itu bekerja. dari beberapa banyak desain, mungkin yang akan saya paparkan satu dulu ya...

Buku "Mimpi Rumah Murah Yu Sing" Pinjaman Pak Masdar

Pada awal pembahasan mengenai desain rumah Nomor 1. Yu Sing memulainya dengan sebuah kata-kata luar biasa,

"...bagi saya, kerja bukanlah melulu soal berapa besar materi yang dihasilkan, tetapi seberapa besar karya yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi orang banyak."

Dalam mendesain rumah yang lebih mirip kawasan ini. Saya coba menyimpulkan cara Yu Sing memecahkan masalah hingga menghasilkan produk desain yang menarik untuk disimak (Secara kalau gak menarik, gak jadi buku) hihi...

Ini dia simpulan saya pada cara Yu Sing mendesain Rumah nomor 1 pada buku di atas:

Menentukan Prioritas Rancangan
Priototas pada rancangan beliau merujuk pada tiga hal; ventilasi alam, ruang terbuka hijau dan hubungan sosial antar keluarga. hal ini dikarenakan lokasi site yang berada pada kawasan padat penduduk dan merupakan sebuah komplek hunian keluarga.

Mempertimbangkan Keinginan si Pemilik Lahan
"bagian depan rumah yang difungsikan sebagai warung, kalau bisa jangan diubah dan karena terletak di dekat kawasan pabrik, lahan di belakang kalau bisa dijadikan Kosan saja ya Dek Yu Sing" (hihi... ini percakapan fiktif yang saya imajinasikan). Tapi dua keinginan di atas adalah benar keinginan client-nya.


kemudian, setelah me-mix kedua hal di atas. Yu Sing melahirkan beberapa ide yang bisa diterapkan:
- Rumah didesain dua lantai
- Memelihara dan menciptakan RTH
- Menggunakan sistem beton bertulang
- Menggunakan atap fiber semen yang bisa menyalurkan air hujan hingga air ini bisa digunakan
- Konsep Rumah Tumbuh

Setelah semua masalah dirasa selesai. dan kini saatnya diwujudkan dalam bentuk disain. Yu Sing kembali bersajak, "Pembentukan tata ruang yang tidak biasa adalah idealismenya dalam berarsitektur". Di poin inilah beliau mengeksplorasi bentuk. mengeksplorasi segala kekuatannya namun dibatasi faktor-faktor yang harus diterapkan di atas.

Namun, pijakan mana yang mampu mewakili idealismenya tersebut?
ternyata mampu dijawab oleh hoby Ibu Wiwin si pemilik rumah yaitu menanam tanaman.
itu mengapa saya memberi judul tulisan ini "Yu Sing. Inspirasi Setelah Kebutuhan Pokok".

Hal-hal yang tidak tercover oleh hoby ibu Wiwin dicarikan solusinya oleh Yu Sing dalam bentuk hal lain. sperti; Sisa Bangunan rumah tua yang dihancurkan digunakan untuk tanah timbunan, memanfaatkan seluruh material yang masih digunakan seperti dinding bata merah, genteng tanah liat dan sebagainya.

Pada objek-objek yang lainnya Yu Sing merancang dengan cara yang berbeda-beda namun menemukan "saling terkait" antara cara alur berfikir sebuah disain dengan disain lainnya. 

Semoga bermanfaat... (Belajar Nulis Arsitektur) :D

Komentar

Posting Komentar