Peduli Unsyiah, kenali "sign"-nya yuk


Bolak-balik di Kampus Univeistas Syiah Kuala ini lumrah kita lakukan hampir setiap hari. Mungkin saya bukan  sendiri yang kemudian memerhatikan hal ini. Seiring waktu hampir semua fakultas menunjukkan penanda (sign) fakultas yang lebih kentara. penunjukkan sign yang semakin nyata ini diikuti pula dengan semakin kuatnya pembatasan ruang antara tiap fakultas beupa pagar-pagar yang telah mulai jelas dibangun. Iseng saja tulisan ini, kita takar yuk nilai positif dan negatif dari hal ini.

Signage Universitas Syiah Kuala 

Ehem... bukan mau gaya-gayaan dengan ilmu arsitektur, tapi coba belajar kali aja nanti ada yang ngoreksi kalau saya salah tulis kan... :D


percaya atau tidak ketampakan arsitektur adalah bagian dari pengejewahantahan denyut keadaan sosial di lingkungan arsitektur itu. Mencoba menguak gejala yang ada di dalam lingkungan masyarakat ini mungkin akan relevan jika dikaji menggunakan metode semiotik secara khusus semiotik arsitektur. Semiotika arsitektur  pernah berkembang pada awal tahun 1970-an dengan istilah “arsemiotik” (archsemotics) mengajak untuk merenungkan berbagai hal yang terkait dalam bentuk arsitektur dan susunan tata ruang. Menggunakan teori semiotika, arsitektur dapat dianggap sebagai “teks”. Sebagai teks arsitektur dapat disusun sebagai “tata bahasa” (gramatika).

Sistem tanda yang terdapat dalam sebuah desain arsitektur meliputi banyak aspek dan mewakili banyak aspek. Nah, kalau yang pada suka baca buku-bukunya Dan Brown mungkin terngiang-ngiang bagaimana tanda bena-benar bisa mengarahkan manusia pada tujuan tertenntu. Dalam hal ini boleh ya kira-kira saya nyatakan bahwa "Segala bagian arsitektur yang mewujud di Unsyiah menjadi suatu sistem tanda yang semuanya dapat diinterpretasikan (mempunyai arti dan nilai) dan memancing reaksi tertentu (pragmatis)".

Semua benda pakai akan selalu merupakan wahana tanda yang memberikan informasi konvensional yaitu mengenai fungsi dari benda tersebut. Begitu pula dengan benda-benda arsitektural, secara umum dapat dikatakan bahwa bangunan mempunyai informasi pertama (denotasi) sebagai tempat hunian. Namun ini bukanlah berarti bahwa bangunan tidak mengandung arti lain (konotasi). (Agus Dharma:2007)

Nah, Secara denotasi signage ini berfungsi sebagai papan informasi mengenai penanda sebuah kawasan fakultas tertentu dalam sebuah wilayah tertentu. Namun, keberagaman bentuk, besaran, warna memunculkan nilai konotasi yang agaknya sangat kuat pada tiap desain signage. Pemaknaan secara denotasi dan konotasi ini merujuk pada Semiotika model Umberto Eco.
Untuk mengungkapkan bentuk-bentuk konotasi yang ada pada sign  maka metode semiotika Saussure yang mengkaji bagaimana sistem tanda bisa hidup di dalam masayarakat relefan digunakan. Pada metode ini, objek dipandang sebagai tanda (sign), yang menandakan unsur yang menandakan (signfier) dan unsur yang ditandakan (signfied). Kerelafanan bentuk strukturalisme ini diuji pada signage Fakultas Teknik unsyiah.

Analisis Pribadi
Pendekatan strukturalisme pada diagram di atas menampakkan sedikitnya maksud dari signage di fakultas Teknik Unsyiah. Untuk mendapatkan konotasi yang lebih dalam, maka menggunakan pembahasan sistem tanda bertingkat (multi-level coding) dimana sign memungkinkan berubah menjadi signfier.

Analisa Pribadi
Menggunakan metode bertingkat ini menampakkan sebuah signage yang terdapat di Fakultas Teknik Unsyiah tidak hanya sebagai sebuah penanda kawasan/wilayah sebuah fakultas namun juga menampakkan kekhasan fakultas terebut hingga faktor prestise sebuah  fakultas juga tampak.

Kemiripan bentuk sign di lingkungan Unsyiah dapat dilihat dari kecenderungan bentuk yang memiliki kepastian berupa segi empat; persegi panjang, persegi dan perseigi yang dilengkungkan membuat sebuah garis konotatip tentang pendanda adanya kemiripan alur bertingkat metode semiotika saussure. Meski tidak semua, sign di unsyiah tidak hanya sebatas pada makna strukturalisme melainkan juga sudah pada tingkatan bertingkat yang mengarah pada tanda akan pengakuan sebuah prestise terhadap fakultas yang bersangkutan.

Prestise berarti berhubungan erat dengan nilai sebuah fakultas. Sekarang perhatiin yuk sign fakultas kita masing-masing punya rahasia apa. Semakin besar sekala dan pagar yang muncul maka semakin besar juga ruang personal fakultas tersebut. tungkat privasi fakultas yang tinggi membentuk prilaku manusia di dalamnya yang kemudian mungkin akan cenderung kurang berinteraksi dengan fakultas lainnya. Dalam hal ini sign yang terlalu kuat bisa jadi melunturkan semangat Universalitas yang merupakan intisari dari kata Universitas. :D

Komentar