Nasruddin Hoja, Kubilai Khan dan Marco Polo Memburu Pembunuh

Buku ini lucu, musti diseriusin bacanya dan buat penasaran!!!



Kubilai khan seorang Raja Mongol. Raja dari pasukan barbar yang dulunya dikenal sebagai tentara yang sangat menakutkan ini percaya pada "Mullah" Nasruddin. "Mullah" yang didapati Marco Polo sebagai penggali kubur ini bukan "Mullah" sembarangan. Ketika ditanyakan "Mullah Nasruddin" maka semua orang hampir tersenyum geli. Antara ia yang cerdas dan ia yang gila.


Marco Polo sebagai orang asing kepercayaan Kubilai Khan yang merupakan keturunan Jengis Khan ini dipercaya untuk mencari Nasruddin dan ia yang berjalan untuk mencari ilmu pengetahuan dibuat kaget dan penasaran oleh pribadi Nasruddin ini. Logika Nasruddin ini melompat jauh dari apa yang orang pikir
kan biasa.

Kerajaan Mongol tengah dalam situasi sulit. Dalam sekejap 4 mentri mati dalam keadaan mengenaskan. tidak diketahui siapa pembunuhnya. Novel ini mengikuti ritme Sherlock Holmes. Membuat penasaran dan penuh tantangan namun begitu lucu dan kaya nilai. Nasruddin dengan gaya cerdas atau gilanya beraksi seperti ornag yang tak bisa dijangkau pemikirannya. Penampilannya lebih mirip pemulung. Namun, dengan siapapu ia berbicara ia mampu saja mengimbangi lawan bicaranya itu.

Cerita Mongol dengan kebengisannya diimbangi dengan perasaan bersalah sang Kaisar dan sikapnya yang terbuka terhadap manusia di luar mongol. ia berdarah campuran antara Mongol dan Cina. Cina yang menjadi  manusia terusir dan kelas paling bawah dalam masa itu ini menjadi salah satu masalah pelik dalam munculnya kejadian mengerikan yang membunuh semua mentri dalam kerajaan mongol.

Tiap peristiwa dalam novel ini harus direkam dengan baik. karena peristiwa-peristiwa ini selalu akan menjadi petunjuk yang nantinya membuat kita berpikir dua kali bahwa kita yang membaca novel ini dubuat bodoh oleh si Nasruddin.

Akhir dari cerita ini sulit ditebak, buku ini enak dibaca, membuat kita tertawa dan penasaran.

Selamat membaca :D

Komentar